
Suaratrans.com, LAMPUNG SELATAN – Akibat lambatnya pelayanan di tiket elektronik, seorang pemudik wanita mengamuk di loket pelabuhan bakuheni. Pemudik asal bandar lampung tersebut kesal, karena telah antri berjam – jam, namun tidak juga masuk ke dermaga.
Menurut salah satu pemudik, sepanjang sejarah dalam arus balik lebaran Idul Fitri, baru tahun 2019 inilah yang tergolong arus balik terburuk di pelabuhan Bakauheni. Carut marut pelayanan mudik tidak hanya terjadi di loket, bahkan bus angkutan lebaran juga mogok saat membawa pemudik ke pelabuhan Bakauheni di pintu masuk pelabuhan Bakauheni, dan membuat penumpukkan di seafort interdiction.
Sari (34), warga Kota Bandar Lampung, mengamuk setelah mengantri selama 1 jam lebih, di loket elektronik, pelabuhan Bakauheni, Lampung. Dirinya mengaku kesal dengan pelayanan pihak pelabuhan pada arus balik ini yang jauh lebih buruk dari tahun sebelumnya.
“Kenapa system harus di ubah-ubah seperti ini, dulu sebelum pembayaran di ubah, tidak seperti ini. Sistem pelayanannya harus di ubah, akibatnya seperti inikan, tol di buat seharusnya pelayananya bisa cepat, dan penumpang seharusnya lebih cepat sampai dengan tujuannya,” katanya kepada awak media di depan media center pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Minggu(9/6/2019).
Dan untuk di ketahui, dari kemaren hingga saat ini, penumpukan pemudik pejalan kaki di loket elektronik semakin bertambah padat. Hal ini di akibatkan, lambatnya sistem sensor tiket yang cukup lambat dan memakan waktu hingga 1 menit setiap pelayanan. yang lebih miris, jalur lansia dan anak-anak yang tersedia tidak digunakan. sehingga anak-anak pun berdesakan saat menuju kapal atau di gangway.
Bobroknya sistem pelayanan pada puncak arus balik tahun 2019, tidak hanya terjadi pada penumpang kapal. Bahkan bus penumpang angkutan umum pun demikian. Terbukti bus jurusan terminal Rajabasa-Bakauheni mogok ditengah jalan, akibatnya puluhan penumpang harus berjalan kaki menuju pelabuhan Bakauheni, pelayan yang buruk, menuwai kekecewaan penumpang bus maupun penumpang kapal yang akan menyebrang ke pulau jawa, yang mengunakan jasa penyebragan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Bakauheni, Lampung Selatan. (WANDI)