
Suaratran.com, MESUJI – Petani karet di Kabupaten Mesuji, Lampung, mengeluh harga karet yang semakin hari tidak stabil.
Gufron (30) Warga Desa Gedung Mulya Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, adalah petani karet mengatakan, kalau harga karet per kilogram (Kg) timbangan yang 15 hari di cetak, cuma dihargai Rp. 8.000 per kilogram.
Sedangkan getah karet yang 1 minggu cetak dihargai 6.000 per kilogram, ini tidak sesuai dengan harga kebutuhan bahan pokok yang mahal, harga BBM yang mahal, dan dirinya berharap, harga karet kembali seperti dulu bisa mencapai Rp. 10.000 – 15.000 per kilogram, harganya bisa seimbang dengan harga – harga kebutuhan pokok.
“Bukan hanya gajih Aparatur Sipil Negara (ASN) saja yang naik, kalau bisa harga karet juga naik, kami tidak bisa mengerti apa yang kami rasakan saat harga karet anjlok seperti ini. Bapak Presiden RI yang terpilih, dengarkan keluhan kami rakyat petani karet yang sudah memilih bapak, tolong stabilkan harga karet yang menjadi pendapatan kami sehari-hari,” ujarnya kepada suaratrans.com, Sabtu (20/7/2019).
Bahkan Gufron berharap, karena komoditi tanaman karet ini sebagai penopang perekonomian masyarakat Mesuji, jika hasil petani tidak sesuai dengan pengeluaran, dan tidak sesuai dengan kebutuhan bahan pokok, maka pertumbuhan ekonomi dimesujipun bisa menurun.
“Kami sangat berharap, getah karet bisa stabil harganya,” katanya. (GERRY/KOWOR)